Pada November tahun ini, ada 10 kawasan industri yang beroperasi di luar Jawa termasuk Proyek Strategis Nasional, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan di sini pada hari Selasa. 10 kawasan industri itu berada di Morowali, Bantaeng, Konawe, Palu, Sei Mangkei, Dumai, Ketapang, Gresik, Kendal, dan di Banten. Berdasarkan Peraturan Presiden No 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Implementasi Proyek Strategis Nasional, terdapat 23 kawasan industri yang terdaftar sebagai Proyek Strategis Nasional.
Pengembangan Kawasan Industri telah menjadi agenda utama pemerintah karena mereka dapat menciptakan ekonomi inklusif, kata Menteri. Ke-18 kawasan industri yang akan dibangun dan beroperasi pada tahun 2019 meliputi yang di Lhoukseumawe, Ladong, Medan, Tanjung Buton, Landak, Maloy, Tanah Kuning, dan Bitung (sekarang sedang dibangun) dan di Kuala Tanjung, Kemingking, Tanjung Api-api, Gandus , Tanjung Jabung, Tanggamus, Batulicin, Jorong, Buli dan Teluk Bintuni (akan menyusul pada 2019).
Kami berharap bahwa akan ada peningkatan 60 persen dalam kontribusi industri manufaktur di sektor non-migas di luar Jawa, kata Menteri. Simak penuturan dari rental mobil bali lepas kunci murah. Airlangga mengatakan kawasan industri di Jawa hanya untuk sektor tertentu dan yang di luar Pulau Jawa untuk industri pengolahan berbasis sumber daya alam dan industri pengolahan mineral.
Kawasan industri Sei Mangkei dan Kuala Tanjung akan mengelompok untuk pengembangan industri berbasis agro dan aluminium. Sei Mangle sudah memiliki industri pengolahan minyak sawit mentah dan Kuala Tanjung memiliki Inalum, pabrik peleburan aluminium, ia mencontohkan. Rencana tersebut juga merupakan bagian dari program Kementerian Perindustrian untuk mendorong pengembangan industri hilir.
Inalum, misalnya, sudah memproduksi paduan aluminium yang dapat digunakan oleh industri otomotif untuk memproduksi blok mesin, kata Airlangga. Kebijakan strategis adalah meningkatkan nilai tambah bahan baku di negara itu untuk mengurangi ketergantungan pada impor, meningkatkan pendapatan devisa dari ekspor, dan berkontribusi pada pasokan barang-barang manufaktur dalam negeri. Selain itu akan memperdalam struktur industri negara.
Sebagai contoh, di Morowali, kami telah berhasil melakukan hilir di industri nikel dengan mengolah bijih nikel menjadi stainless steel. Jika kami menjual nikel dalam bijih, kami akan mendapatkan US $ 40-US $ 60, tetapi nilainya lebih dari US $ 2.000 dalam bentuk baja nirkarat. Kami telah mengekspor barang senilai US $ 4 miliar dari Morowali dalam hot rolled coil dan cold rolled coil ke Amerika Serikat dan Cina, 'kata Airlangga. Baca jasa seo luar negeri.
Airlangga mengatakan dia yakin kawasan industri akan menarik lebih banyak investasi ke negara itu dan akan membuka lebih banyak pekerjaan. Hingga November 2018, investasi langsung di sektor industri mencapai Rp70,8 triliun atau 27,72 persen dari total investasi modal di Indonesia. Pada paruh pertama 2018, ada 17,92 juta pekerja di sektor industri.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, ada investasi besar baru di gugus Cilegon seperti Posco Krakatau Steel senilai US $ 3 miliar dan baru-baru ini Lotte memulai dengan peletakan batu pertama untuk pabrik petrokimia senilai US $ 3,5 miliar di kawasan industri itu, katanya . Ini akan memberikan kepercayaan yang lebih besar bagi investor lain bahwa bahkan pada tahun politik investor besar seperti Lotte masih memulai investasi besar di Indonesia, katanya, menambahkan, itu berarti investor asing memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap ekonomi negara dan stabilitas politik.
Menteri juga mengatakan akan memfasilitasi pengembangan politeknik di kawasan industri untuk mempermudah perusahaan merekrut pekerja yang terampil dan kompeten untuk mengikuti perkembangan teknologi, terutama dengan revolusi industri keempat.
0 comments
Posting Komentar